BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
CERPEN - BULLY (AWAL BARU DI TENGAH LUKA)
------------------------------------------------------------------------------
NAMA: EKA PUSPITA SARI
KELAS : 12 ULW 1
MAPEL: BAHASA INDONESIA
GURU MAPEL: IBU SUDARMI S.PD
MATERI CERPEN BULLYING AWAL BARU DI TENGAH LUKA
"Awal Baru di Tengah Luka"
---
Bel istirahat berbunyi nyaring. Siswa-siswa keluar dari kelas dengan riang, menuju kantin atau lapangan. Namun, di sudut koridor, seorang anak bernama Reno berjalan sendirian menuju taman sekolah. Reno selalu menghindari keramaian karena takut bertemu dengan anak-anak yang sering mengganggunya.
Reno memang berbeda. Ia pendiam dan jarang berbicara, membuatnya menjadi target empuk bagi anak-anak seperti Dito dan gengnya. Setiap kali jam istirahat, Dito dan teman-temannya selalu mencari cara untuk mengejek Reno.
“Eh, lihat tuh, si Reno lagi! Sendirian terus,” ujar Dito sambil menunjuk Reno dengan tawa mengejek. Reno hanya menunduk, berusaha berjalan lebih cepat.
“Hei, jangan buru-buru! Kita mau ngobrol, kok,” kata Dito sambil menghadang langkah Reno. Teman-temannya ikut tertawa, membuat Reno semakin merasa terpojok.
“Apa salahku? Kenapa mereka selalu menggangguku?” pikir Reno dalam hati, merasa semakin kecil di hadapan mereka.
“Kenapa sih kalian selalu ganggu dia?” suara lantang tiba-tiba terdengar dari belakang. Ternyata itu Dinda, teman sekelas Reno yang sudah lama memperhatikan kejadian ini.
“Apaan sih, Din? Kita cuma bercanda,” ucap Dito dengan nada tak serius. Namun, Dinda menatap mereka tajam. “Kalau bercanda itu bikin orang lain sedih, itu bukan bercanda, Dito. Itu namanya menyakiti.”
Merasa tak nyaman, Dito dan teman-temannya pun pergi. Reno masih diam, tak tahu harus berkata apa. Dinda mendekatinya dan bertanya, “Kamu nggak apa-apa, Ren?”
Reno mengangguk pelan, meski hatinya masih terasa berat. Ia kembali ke kelas tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sesampainya di kelas, Reno duduk sendirian dan mulai merenung.
(Monolog Reno) :
“Kenapa aku selalu menjadi korban? Apa karena aku lemah? Apa aku memang pantas diperlakukan seperti ini? Mungkin aku memang terlalu aneh untuk mereka. Mungkin aku seharusnya berubah agar mereka berhenti menggangguku.”
Dinda yang duduk di dekatnya mendengar gumaman Reno dan merasa iba. Ia tahu Reno pasti merasa tertekan karena perlakuan Dito dan teman-temannya.
“Kamu nggak perlu menyalahkan dirimu, Reno,” ucap Dinda dengan lembut. “Mereka yang salah, bukan kamu. Kamu berhak untuk dihormati seperti orang lain.”
“Tapi kenapa mereka selalu memilihku?” tanya Reno lirih. “Karena kamu berbeda, dan mereka belum mengerti bahwa berbeda itu bukan alasan untuk dibenci,” jawab Dinda.
Beberapa hari kemudian, Dito menghampiri Reno di kelas. Reno sempat tegang, takut Dito akan mengganggunya lagi. Namun, Dito berkata, “Reno, maaf ya soal kemarin. Aku sadar, yang aku lakuin itu salah.” Reno terkejut, tapi ia melihat ketulusan di mata Dito.
“Tidak apa-apa, Dito,” jawab Reno dengan senyum tipis. Sejak saat itu, Dito dan Reno perlahan mulai berteman. Dinda merasa lega melihat perubahan itu. Reno pun mulai belajar untuk menerima dirinya apa adanya, sementara Dito belajar bahwa menghargai orang lain jauh lebih penting daripada mengejek mereka.
---
Pesan Moral:
Perbedaan bukan alasan untuk membenci atau mengejek seseorang. Menghargai perbedaan adalah tanda kedewasaan, dan meminta maaf adalah awal dari perubahan yang lebih baik.
Kesimpulan:
Bullying dapat diatasi jika ada kesadaran dan keberanian untuk berubah. Persahabatan bisa lahir dari konflik, jika ada niat baik dan saling menghormati. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas kesalahan orang lain, karena setiap orang berhak untuk dihargai.
unsur 5W+1H atau adiksimba
Apa : Tentang bullying
Dimana : Di sekolah
Kapan : Saat jam Istirahat
Siapa : 1. Pelaku : Dito dan geng
2. Korban : Reno
3. Penengah : Dinda
Mengapa : Reno memang berbeda. Ia pendiam dan jarang berbicara, membuatnya menjadi target empuk bagi anak-anak seperti Dito dan gengnya.
Bagaimana : Akhirnya Dito dan gengnya menyesali perbuatan mereka dan berteman dengan Reno.
Komentar
Posting Komentar